Layanan game cloud Google tidak mengabaikan Mac, iPhone, dan iPad
Stadia akan menjalankan game papan atas di server Google dan mengalirkan video ke komputer pengguna. Ini berarti bahwa perangkat apa pun yang dapat menjalankan browser Chrome akan memiliki akses ke beberapa judul terbaik yang tersedia.
Perangkat iOS dan macOS akan dapat memanfaatkan Stadia. Chrome OS, Windows, dan dongle Chromecast juga akan didukung.
Stadia: bermain game di cloud
Gim ini akan berjalan di salah satu dari 7.500 pusat data Google di seluruh dunia. Perusahaan menjanjikan resolusi 4K pada 60 frame per detik, bersama dengan HDR dan suara surround. Aliran kedua akan memungkinkan game untuk dialirkan ke YouTube.
Semua ini akan ditangani oleh prosesor kustom 2,7GHz x86, RAM 16GB, dan GPU kustom dari AMD yang mampu 10,7 teraflops.
Karena game sedang berlangsung di pusat data, Google menjanjikan handoff yang mulus antar perangkat. Anda dapat, misalnya, memainkan game di iPhone, lalu mengalihkannya ke Mac saat aksi menjadi intens.
Pengontrol Stadia
Tablet dan ponsel tidak memiliki tombol dan joystick yang diminta oleh banyak gamer, jadi Google telah membuat pengontrol hanya untuk Stadia.
Apa yang membuat pengontrol ini unik adalah ia akan berkomunikasi langsung dengan pusat data melalui Wi-Fi, dan tidak melalui komputer lokal, yang seharusnya mempercepat waktu respons. Di sisi lain, itu berarti ini bukan sesuatu yang akan Anda gunakan saat bepergian.
Kelemahan Stadia
Sebelum Anda berteriak "Ambil uang saya!" pertimbangkan bahwa Stadia adalah platform baru, bukan hanya cara baru untuk melakukan streaming judul PC. Game harus ditulis untuk itu. Terserah Google untuk meyakinkan pengembang untuk mendukung sistem ini.
Selain itu, bermain game akan membutuhkan koneksi internet yang cukup cepat. Belum jelas apakah 4G akan cukup cepat karena semua detail tentang layanan yang akan datang ini belum diketahui.
Google mengatakan Stadia akan debut di AS, Kanada, Inggris, dan Eropa akhir tahun ini.