Negara-negara maju dengan penyelidikan terhadap pelambatan iPhone Apple
Foto: iFixit
Jaksa Agung Arizona dilaporkan sedang menyelidiki praktik Apple yang memperlambat kinerja iPhone lama untuk menghemat masa pakai baterai.
Apple mengakui melakukan ini pada tahun 2017, dan memberi pengguna kendali jika dan kapan itu terjadi. Namun penyelidikan oleh Arizona AG terus berlanjut.
Beberapa negara bagian adalah bagian dari penyelidikan, menurut Reuters. Dan itu sudah berlangsung sejak 2018.
Tidak jelas apakah ini adalah penyelidikan multi-negara yang sama terhadap Apple bahwa Texas adalah bagian dari. Jaksa Agung Texas dan Arizona menolak untuk berbicara dengan Reuters.
Kisah panjang 'Batterygate' dan Apple mencekik iPhone
Pada tahun 2017, Apple mengakui bahwa secara diam-diam memperlambat model iPhone yang menua, mengklaim hal itu terjadi karena jika tidak, perangkat dapat mogok saat prosesornya membutuhkan lebih banyak daya daripada yang dapat diberikan oleh baterainya yang hampir aus.
Ada tuduhan bahwa Apple sebenarnya membatasi perangkat lama untuk meyakinkan penggunanya agar membeli yang baru.
Pembaruan iOS yang dirilis pada tahun 2018 berakhir secara otomatis membatasi perangkat yang lebih lama, tetapi memberi pengguna ini iPhone pilihan untuk melakukannya sendiri, terutama jika handset mereka mogok karena baterainya habis tua.
Dan Apple menyelesaikan gugatan class action atas "Batterygate" awal tahun ini. Cupertino setuju untuk membayar hingga $500 juta sebagai kompensasi, dengan pengguna perangkat yang terpengaruh mendapatkan $25.