Penyelidik antimonopoli ingin tahu apakah pengecer terpaksa menggunakan Apple Pay
Foto: Ste Smith/Cult of Mac
Regulator antimonopoli Eropa bertanya kepada pengecer online apakah mereka diwajibkan secara kontraktual untuk menggunakan Apple Pay di atas layanan pesaing.
Komisi Eropa menyarankan memiliki informasi bahwa Apple dapat membatasi pembayaran online untuk barang dan jasa menggunakan solusi pembayaran saingan. Ini akan melanggar aturan antimonopoli UE.
Regulator mengirimkan kuesioner kepada pengecer pada bulan Agustus, menanyakan tentang transaksi mereka dengan Apple Pay.
“Komisi secara aktif memantau perkembangan solusi pembayaran seluler, perilaku para operator yang aktif di sektor pembayaran, termasuk pembayaran seluler,” katanya. Penegak persaingan UE memberi tahu Reuters.
Apple mengatakan bahwa Apple Pay menawarkan pembayaran seluler teraman dan teraman di dunia. Namun, itu bisa bertabrakan dengan regulator jika memprioritaskannya secara tidak adil di atas penawaran saingan. Misalnya, beberapa orang mengeluh bahwa status Apple Pay sebagai opsi pembayaran default di iPhone tidak adil.
Apple Pay diluncurkan pada Oktober 2014. Sampai saat ini, telah tiba di lebih dari 50 negara di seluruh dunia. Itu termasuk lebih dari 20 negara Uni Eropa.
Melampaui Apple Pay: Tantangan antitrust (dan lainnya) untuk Apple
Investigasi antimonopoli UE terhadap Apple bukan satu-satunya keluhan yang dihadapinya. Spotify telah mengeluh tentang potongan 30% yang diambil Apple dari penjualan App Store.
Pada bulan September, para pemimpin Komite Kehakiman DPR meminta akses ke arsip email CEO Apple Tim Cook. Ini bisa berakhir dengan semacam investigasi antimonopoli AS, seperti yang diminta oleh calon presiden Elizabeth Warren.
Terkadang, Apple memiliki hubungan yang menantang dengan Komisi Eropa. Tim Cook telah menyatakan kekagumannya terhadap UE sikap tentang privasi data. Tetapi UE juga menantang Apple dalam hal-hal seperti pajak — mengarah ke tagihan pajak yang sangat besar beberapa tahun yang lalu.
Sumber: Reuters